Hati-hati, Jangan Sepelekan Kutu pada Kucing

Ada banyak sumber penyakit di sekitar kita. Kita sering kali tak tahu sumber penyakit itu dari mana saja dan bagaimana prosesnya hingga tiba di tubuh kita. Begitu pula yang menimpa kucing. Beberapa pengganggu kesehatan kucing itu adalah parasit, bisa berupa tungau, kutu, cacing gelang, cacing pita, dan lain-lain. Kelihatannya kecil dan remeh. Tapi jangan abai, ya, cat pawrents. Hati-hati, jangan sepelekan kutu dan parasit lain yang menyerang kucing.



Baca juga: Chlamydia pada Kucing

Ada anggapan kucing yang berada di dalam ruang lebih aman dibandingkan kucing liar. Namun, karena kita tak pernah tahu sumber parasit, kemungkinan itu selalu ada. Maka yang disarankan adalah untuk menjaga kesehatan kucing dengan memberikan obat penangkalnya secara berkala. Misalnya obat cacing dan obat kutu minimal 6 bulan sekali. 


Bagaimana kutu berpindah?

Tak sedikit kasus kucing mendapatkan serangan kutu meski tinggal di rumah yang bersih, dan mendapatkan perawatan rutin. Menjadi pertanyaan, bagaimana kutu-kutu itu bisa berpindah? 

Sisir kucing sarung tangan dapat dibelanja di Shopee


Beberapa kemungkinannya adalah:

Tertular binatang peliharaan lainnya. Meski kutu pada anjing berbeda jenis dengan kutu pada kucing, namun bisa saja kutu anjing berpindah dan menjadikan badan kucing sebagai inangnya.

Terbawa oleh manusia lain. Kutu sangat mudah berpindah tempat. Bukan hanya sesama kucing atau binatang, namun juga ke manusia. Manusia yang melakukan kunjungan bisa saja membawa serta kutu dari kucing peliharaannya di rumah, atau kucing jalanan yang sempat dijumpai. Jadi, pastikan tamu yang datang ke rumah terbebas dari kutu. Jika memungkinkan, ya. Nanti, alih-alih menjaga keamanan kucing malah mengundang permusuhan karena tamunya tak suka dianggap sebagai tersangka. 

Menempel di perangkat atau peralatan rumah tangga. Di rumah ada karpet? Nah, itu bisa menjadi salah satu tempat yang nyaman bagi kutu untuk bersembunyi. Perangkat lain seperti sisir/sikat hewa, sofa, kain-kain berbulu lainnya seperti sweater yang barangkali belanja dari toko bekas. 

Tertular di area lain. Area lain di sini maksudnya adalah kemungkinan saat kucing diajak bepergian atau sempat dititipkan di penitipan kucing. Kita tak pernah tahu, ada berapa banyak kutu berkeliaran di jalanan atau di tempat penitipan. 

Baca juga: Manfaat Collar Kucing


Bagaimana cara mengatasi kutu pada kucing?  

Sebelum melihat langsung bentuk si kutu, beberapa gejala dapat dilihat dari perilaku kucing misalnya tiba-tiba mereka sering menggaruk badannya atau telinganya. Bisa jadi bulunya mengalami kerontokan. 

Collar kucing dapat dibelanja di Tokopedia


Jika sudah dipastikan kucingnya memang berkutu, segera ambil tindakan.

Dengan memberi obat kutu. Ada cukup banyak obat kutu yang dapat ditemukan di pasaran. Pastikan dosisnya tepat, karena obat kutu terhitung obat keras.

Jika kondisinya masih bisa ditunda, bisa dicoba atasi dulu dengan memandikan kucing menggunakan sampo antikutu. 

Melakukan perawatan di salon kucing. Jika tidak memungkinkan untuk melakukan perawatan sendiri, perawatan kucing dapat diserahkan kepada ahlinya dengan membawanya ke salon kucing dengan pilihan perawatan antikutu.

Lakukan pembasmian untuk area tinggal dan bermain si kucing. Obat semprot bisa didapatkan di pet shop. Pastikan aman dan tak terhirup kucing.

Baca juga: John Lennon dan Kucing-kucing

Keberadaan kutu dapat mengganggu kesehatan kucing. Tak sekadar penampilan, misalnya bulunya menjadi pitak-pitak, atau perilaku yang tak nyaman untuk dilihat seperti garuk-garuk bulu dan telinga, namun juga menyebabkan penyakit yang berat seperti parasit darah. Jadi, hati-hati, cat pawrents, jangan sepelekan kutu pada kucing kesayangan. 


No comments