Bhumi, Kucing Gendut Lucu Pemilik Pet Shop di Banjarmasin

Kalau kenal baru-baru saja, dapat dipastikan bakal terkejut, tak percaya kalau anak ini pernah kecil 😂 Namanya Bhumi. Dan, tentu saja ia pernah kecil. Saat ditemukan manusianya, ia baru berumur 2 bulanan. Tanpa induk. Menangis sendirian di pasar. Sekarang sudah tumbuh sehat dan menjadi pengusaha Bhumi Pet Shop di Banjarmasin.

Baca juga: Tips Memilih Hammock untuk Kucing

Bayi tabby abu gelap itu persisnya ditemukan pada 9 Agustus 2016. Amy Benyamin yang saat itu baru beberapa bulan menikah -tak biasanya, ikut Mbak ART ke pasar. Lalu kupingnya menangkap tangisan anak kucing. Bocah itu duduk di bawah jongko telor. Tak jauh dari lokasi itu, ada saluran air yang cukup besar. Berpotensi membahayakan itu bocah. Tak berpikir dua kali, Amy pun menggendong si bayi kucing yang lantas terdiam nyaman. 


Tak Berencana Mengadopsi

Meski memutuskan membawa pulang, sebetulnya Amy belum berpikir serius untuk mengadopsi. Setidaknya mengamankan dulu. Itu yang ada di pikirannya. Ia belum berpikir untuk menambahi jumlah penghuni yang saat itu ada 4 ekor. Terlebih statusnya yang baru menikah dan masih butuh adaptasi dengan pasangan. Tapi ada sesuatu yang kemudian mencuri perhatiannya.


Setelah dicermati, si bayi menyerupai Bumi, salah satu kucingnya yang hilang. Alkisah, di rumah Amy ada seekor betina, Kremp, yang kemudian melahirkan 3 ekor bayi. Masing-masing dinamai Bumi, Langit, dan Bintang. Saat beranjak remaja, Bumi, si bocah remel, menghilang. Pergi dan tak pernah kembali. Mengingat itu, Amy dengan persetujuan pasangannya, akhirnya memutuskan mengadopsi si bayi dengan memberinya nama yang mirip. Bhumi. Bumi dengan tambahan "h". 

Baca juga: Betulkah Kucing Oren Barbar?

Bhumi pun bertumbuh dengan baik, bersama keluarga meongnya. Bahkan bisa dibilang Bhumi nyaris tak pernah mengalami masalah kesehatan yang serius. Saat memasuki usia 3-4 tahunan, ia tiba-tiba tak mampu bergerak. Lemas. Diagnosis dokter: obesitas! Saat itu, si bayi pasar itu sudah mencapai 8,2 kilogram. Mau tak mau Bhumi dipaksa diet. Nggak mudah, sih. Tapi, konon, dalam 2 tahun terakhir timbangannya sudah di angka 7 koma sekian. 

Masalah kesehatan lain yang pernah dialami adalah sakit mata. Kucing mana yang tak pernah sakit mata? Ya, untungnya juga bukan sakit mata yang terlalu serius. Kemungkinan konjungtivitis yang dengan segera bisa disembuhkan. 


Bhumi, si Lucu Pembawa Berkah

Bayangkan, apa yang terjadi kalau Bhumi tak bertemu Amy? Bisa jadi dia akan jadi kucing jalanan, garong penguasa pasar. Bisa jadi. Yang terburuknya, mengalami celaka karena berada di tempat yang tak aman. 

Bayangkan, apa yang terjadi kalau Amy tak mengadopsi Bhumi? Bisa jadi hidup akan berjalan saja. Amy dan pasangan tetap akan merawat empat kucing mereka, dan menjalani hidup sebagaimana biasa. 


Memang, kita tak pernah tahu takdir setiap makhluk. Tapi setiap niat baik akan mempertemukan kita pada kebaikan-kebaikan yang lainnya. Bhumi mendapatkan perhatian, kasih sayang, dan kesejahteraan dari Amy. Sebaliknya, Bhumi juga memberikan kontribusi untuk setiap hal baik yang terjadi di rumah mereka.

Baca juga: Lidah Kucing Ternyata Berduri. Apa Fungsinya?

Tahun lalu, Amy memutuskan untuk membuka petshop. Dan nama kucing yang gendut, manja, tukang makan, usil, dan tukang bully inilah yang terpampang di depan tokonya. Buat cat pawrents yang tinggal di Banjarmasin, bisa berkunjung ke Bhumi Pet Shop, Jl. Pramuka No. 22 RT 30 RW 02 (seberang Bee Hotel).

Sukses, ya, Bhumi untuk pet shop-nya. Salam untuk  keluarga di Banjarmasin.

No comments