Kucing Kaput dan Bahaya Karet Gelang

Manusia, konon adalah makhluk paling berbudaya. Tapi kenyataannya, dalam banyak kasus kerusakan, manusia jugalah sumber penyebabnya. Termasuk di antaranya kasus-kasus pembunuhan dan penyiksaan hewan. Bukan hanya satwa liar di hutan dengan alasan mengganggu ketenteraman penduduk, bahkan hewan semungil dan sehalus kucing, tak luput dari ulah manusia. Contohnya, kucing Bandung bernama Kaput ini. Lehernya robek menganga hampir mengitari leher.



Baca juga:  Hati-hati dengan Diare dan Sembelit pada Kucing

Saat ditemukan dengan luka hebat, Kaput baru berusia sekitar 3 bulan. Ditemukan Ruby Elvyra, tak jauh dari rumahnya di kawasan Bodogol, Kabupaten Bandung. Menangkapnya pun tak mudah, perlu usaha ekstra dan melibatkan sepasukan anak-anak komplek. Bisa jadi perpaduan antara rasa sakit dan trauma disakiti manusia, Kaput tak mau didekati. Setelah perjuangan yang cukup alot, akhirnya kerja sama dengan pasukan bocah komplek membuahkan hasil.

Melihat kondisinya yang kritis, bocah mungil itu langsung dilarikan ke klinik hewan. Tim dokter segera melakukan penanganan. Luka dibersihkan dan segera dilakukan tindakan operasi. Dengan sigap dokter menjahit leher si meong, hampir sepanjang lingkaran leher hingga ke bagian ketiak. Itulah muasal bocah bulu temuan ini dinamai Kaput, yang dalam bahasa Sunda artinya jahit.



Dari sisi biaya tentu saja tak murah. Apalagi harus beberapa kali kontrol ke klinik untuk memastikan pengobatan pada luka jahitan berhasil dengan baik. Tapi, kesembuhan lebih penting, bukan? Itulah yang coba diupayakan Ruby agar Kaput bisa pulih dan kembali tumbuh normal. Beruntunglah Kaput, ada beberapa cat pawrent yang ikut udunan untuk biaya pengobatan. 

Anak kucing warna putih hitam yang diberi nama Kaput itu pun akhirnya menjadi bagian dari keluarga Ruby. Bergabung dengan beberapa penghuni lain. Saat dalam perawatan, ia dikarantina di sebuah keranjang, karena tubuhnya yang masih mungil itu memang tak boleh terlalu banyak bergerak. Untunglah saat kritis lewat, dan seminggu setelah operasi, ia mulai makan dengan lahap.

Apa yang sebetulnya terjadi pada Kaput? 

Baca juga: Kucing Oren Berhasil Diselamatkan Damkar Ngawi


Karet Gelang dan Bahayanya Buat Kucing

Karet gelang dapat mengakibatkan luka serius, cacat, bahkan hingga berujung kematian jika mengikat bagian badan kucing (dan binatang lainnnya) dalam waktu lama. Bagian tubuh yang terikat karet terhambat aliran darahnya. Ikatan yang berlangsung lama, mengakibatkan jaringan kehilangan pasokan oksigen dan berpotensi mati atau membusuk. 

Kasus ikatan karet gelang yang terlambat diketahui dan tidak dilakukan penanganan, akan menyebabkan luka terbuka baik karet sudah terlepas maupun masih menempel di daging. Sedangkan di sekitar luka menganga, kulit atau daging berwarna biru, sebagian mungkin sudah membusuk. Kondisi ini disebut arteri perifer.⁣



Jika arteri perifer terjadi di wilayah ekor, penanganannya relatif mudah. Dengan amputasi, misalnya. Tapi, apa jadinya jika kondisi ini terjadi di leher? 

Please, ya, jangan bermain-main dengan karet. Apalagi diniatkan untuk berbuat jahat. Karet itu dampaknya sangat buruk. Beruntunglah Kaput berhasil segera ditemukan dan dilakukan penanganan.

Lalu, bagaimana kabar Kaput? Jangan khawatir, kucing kecil dengan luka menganga akibat karet gelang itu sudah berubah jadi kucing "om-om" yang enggan bergerak dan lebih banyak tidur. Ditemukan akhir Februari 2014, tahun ini Kaput berusia 9 tahun atau ekuivalen dengan 50 sekian tahun usia manusia. Sehat terus, ya, Om Kaput!



Baca juga: Tips Membawa Kucing dalam Perjalanan

No comments