Pada sebuah malam, memasuki area komplek, kudapati ia bergulung di bawah pintu gerbang. Sudah lumayan besar, tapi tak akan lebih dari 3 bulan. Terlihat masih cukup bersih, apalagi bulunya warna putih. "Udah dari kemarin di situ, Bu, kasian," ujar petugas keamanan komplek di pos jaga, saat kuhentikan motor. Bayi kucing yang kemudian kunamai Casper ini mengingatku pada Onye, yang saat kutemukan sudah mengalami gejala chlamydia. Rasanya kok seperti ingin menebus kesalahan, ingin melihat anak ini, si hantu-nya Rumah Ronin ini tumbuh sehat.
Baca juga: Chlamydia pada Kucing
Maka demikianlah, Casper menjadi bagian dari keluarga kucing Rumah Ronin. Dia terbilang pendiam, tak terlalu banyak mengeong. Tak cengeng. Tapi kurasa dia punya rasa ingin tahu yang besar. Kepoan anaknya 😀
Ini Casper lagi ngepoin Aa Liong. Sayangnya si Aa nggak berumur panjang 😓
Casper tumbuh dengan baik, meski tak sehat-sehat amat. Terbilang ririwit, terutama urusan mata. Lupa tanya ke dokternya, apakah chlamydia ada kecenderungan menyerang jenis kucing tertentu. Kalau dari kasus-kasus lain, mestinya enggak, ya? Tapi, lagi-lagi, aku teringatkan kasus Onye.
Baca juga: Kucing Susah Pipis? Waspda FLUTD!
Baru dua bulanan di rumah, matanya terlihat memerah. Berair. Gejala chlamydia. Berobat, sembuh. Tahun depannya begitu lagi. Berulang. Sembuh, dan matanya tak pernah lagi terlihat bersih. Selalu melelehkan cairan kental.
Pada akhirnya, ya, sudahlah kalau memang demikian dampak ikutan dari Chlamydia. Semoga kesehatannya secara umum tetap baik, ya. Mohon doa untuk Casper, hantu kecilnya RumahRonin, ya, Om-Tante.. Jangan lupa dukung kami dengan belanja di Tokopedia RumahRonin atau Shopee NagaChan.
Baca juga: Biaya Pengobatan Kucing
Salam sayang,
Ibu Meong 😘
No comments