Berkenalan Dengan Kucing Raas


Sebuah pertanyaan muncul di postingan facebook tadi: apakah ada kucing ras Indonesia? Tanpa mikir kujawab: kucing raas. Meski sejauh ini belum ada pengakuan internasional, tapi bertahun lalu, sebelum hidup bersama kucing, aku mengenal kucing raas yang dirawat tetangga kantor.


Raas ini diambil dari nama pulau kucing-kucing ini berasal. Pulau Raas, sebuah pulau karang yang terletak di Provinsi Jawa Timur, menjadi bagian dari kepulauan Kabupaten Sumenep, Madura. Persisnya, pulau dengan panjang 15 km ini berada di sebelah timur Madura. Dibutuhkan waktu tujuh jam untuk sampai di Pulau Raas dari Kota Sumenep, yang 6 jam di antaranya perjalanan laut. Dengan catatan cuaca sedang bersahabat. 

Penelitian yang dilakukan Lasley Morgan dari Australia menyebutkan kemungkinan kucing ini bermoyang korat, kucing dari Thailand. Sedangkan ekornya yang bengkok di bagian ujung dikatakan sebagai khas kucing ras Asia. Namun masyarakat setempat mengakui raas sebagai kucing asli kawasan tersebut. Raas murni konon hasil perkawinan kucing misterius yang disebut ‘pitua’ dengan betina yang memiliki cuping telinga ganda serupa bentuk tanduk. Pitua dipercaya hidup di sekitar kuburan dan hanya bisa dilihat anak kecil atau mereka yang tidak punya ambisi serakah. Perkembangangbiakannya terjadi secara alami, tanpa perlakuan khusus. Penduduk setempat juga sangat menjaga kucing-kucing tersebut tidak berkembang biak di luar pulau. Per tahun 2016, dikabarkan raas dengan gen murni hanya tersisa kurang dari 100 ekor. 

Larangan membawa kucing raas keluar pulau dibarengi dengan aneka mitos. Misalnya jika kucing ini dibawa keluar oleh orang yang ‘tak berjodoh’, perahu yang ditumpangi akan terbalik dan tenggelam. Kalaupun si kucing keluar dengan izin, akan dikebiri terlebih dahulu. Banyak yang menjadikan anak kucing raas untuk hadiah. Terutama bagi sosok yang dihormati, seperti kyai, tokoh masyarakat, atau pejabat. Warga setempat meyakini kucing  raas dapat mendatangkan nasib baik dan rezeki. Kucing ini juga dipercaya memiliki indra keenam yang menjadikan mereka sebagai kucing istimewa.

Secara fisik, raas terlihat menyerupai macan tutul dan kucing hutan. Penampilannya anggun, dengan ukuran yang sedikit lebih besar dari kucing kampung. Wajahnya segitiga, dilengkapi dengan dagu runcing. Telinganya tegak ke depan, panjang, dan runcing. Yang khas ekornya, panjang dengan ujung bengkok. Warna mata raas adalah hijau tua pada kucing berbulu biru (abu-abu), sedangkan pada raas bulu coklat biasanya matanya berwarna biru. 

Ya, raas terdiri dari dua warna. Keduanya hadir dalam pola solid, dua warna, atau titik warna. Kucing warna biru dalam pola solid dikenal dengan sebutan kucing busok. Warna biru juga hadir bersama putih, yang terdapat pada bagian dada dan perut. Pada raas warna kayu manis atau coklat pola solid disebut kucing kecubung. Kucing kecubung ini muncul juga dalam pola titik warna. Namun jenis ini terhitung jarang ditemukan. 

Meski masyarakat Raas wanti-wanti untuk tidak mengembangbiakkan kucing busok, kucing ini telah ditemukan di banyak kota seperti di Sumenep, Bandung, Bogor, dan Semarang. Tak sedikit yang menjadikannya komoditas.


sumber: wiki dll

No comments